ILMU BUDAYA DASAR
( THE HUMANITIES )
FAKULTAS EKONOMI (MANAJEMEN)
UNIVERSITAS GUNADARMA 2017
DISUSUN OLEH:
ADITYA HERDIYAN PUTRA 10216209
MEI NETASARI 14216349
RIYANA WULANDARI 16216526
PENGERTIAN MANUSIA
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahkluk paling sempurna dengan sebaik – baik bentuk yang dimiliki tiap – tiap manusianya. Dibumi ini, dengan berbekal akal dan pikiran manusia juga diharapkan agar dapat membuat banyak karya positif yang berguna untuk dirinya serta bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan dari segi fisik, sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang mereka yakini sebagai pedoman hidupnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah kompleks, baik dalam segi kehidupan sehari – hari, cara mereka menyelesaikan masalah, maupun hubungan yang terjadi antar manusia sangatlah luas. Hubungan yang terjalin dalam kehidupan manusia bersangkutan dengan beberapa aspek yaitu; hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuhan, dan juga hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan yang dijalin oleh manusia seharusnya dapat berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.
Manusia dalam kaidah bahasa sansekerta maupun bahasa latin berasal dari kata “manu” dan “mens” yang artinya adalah mahkluk yang dapat berpikir, maupun memiliki budi pekerti (mampu menguasai mahkluk lain). Dan secara umum manusia memiliki dua arti yaitu sebagai mahkluk individu, dan juga mahkluk sosial. manusia sebagai mahkluk individu yang artinya adalah segala hal yang manusia lakukan bersifat nyata, contohnya manusia selalu berupaya merealisasikan kepentingan, kebutuhan, maupun potensi pribadi yang dimiliki setiap masing – masing manusia tersebut, dan hal itu akan terus – menerus berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan pada zamannya. Dan di sisi lain manusia dikenal juga sebagai mahkluk sosial yang berarti mahkluk yang membutuhkan orang lain atau saling berkaitan dengan kehidupan di sekitarnya. Maka dari itu, manusia senantiasa sangat membutuhkan interaksi dengan manusia ataupun mahkluk lainnya.
Pengertian Manusia menurut beberapa ahli
:
· NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
· ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
· UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
· SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
· KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
· I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
· OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
· ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
· PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu
manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
Hakikat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
3. yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
5. Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
6. Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
7. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8. Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Pengertian
Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud.
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi interpreneur yang sukses, harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal yang kita inginkan dapat terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam
bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita
bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang
punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress,
lalu gagal SNMPTN / SBMPTN kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain, membaca atau melihat film motivasi hidup.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
Macam-macam dan Contoh Harapan
Ø
Macam-macam bentuk harapan
Menurut Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan manusia itu merupakan lima harapan manusia. Lima macam harapan itu ialah :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).
Menurut Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan manusia itu merupakan lima harapan manusia. Lima macam harapan itu ialah :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival).
2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety).
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau di akui lingkungan.
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization).
Contoh
Harapan
1.
Seseorang berharap menjadi orang kaya
Sebagai seorang manusia, menjadi orang kaya adalah harapan
yang selalu diinginkan semua orang. Bahkan untuk menjadi orang kaya banyak cara
dapat dilakukan oleh seseorang meskipun cara yang mereka tempuh untuk menjadi
kaya tidak baik atau justru merampas hak orang lain, misalnya seperti mencuri
atau korupsi.
2.
Harapan untuk hidup sehat
Banyak orang bilang kalau sehat itu mahal, dan hal tersebut
benar adanya. Jika seseorang sudah sakit, ia akan mengeluarkan biaya yang mahal
untuk mengobati penyakitnya tersebut dan bagi yang sehat pun harus menjaga
kesehatan nya agar tidak jatuh sakit terlebih lagi jika mereka memiliki riwayat
penyakit keturunan yang tentu membuat seseorang harus hidup sehat agar dapat
mengurangi risiko terkena nya penyakit keturunan tersebut.
3.
Harapan menjadi orang terkenal
Saat ini semakin maju nya teknologi dan semakin canggih nya alat komunikasi
ataupun semakin maju nya fashion membuat banyak orang berlomba-lomba untuk
menunjukkan apa yang mereka miliki agar orang lain dapat melihat nya dan
membuat orang tersebut menjadi terkenal karena menjadi bahan perbincangan,
misalnya seseorang yang memiliki kemampuan dalam bermusik, ia dapat membuat video
saat ia bermain alat musik ataupun bernyanyi agar orang lain melihat nya dan
membuat ia menjadi terkenal nanti nya.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya
mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Maka jelaslah
kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis
pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan
sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang
didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya.
Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu
dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas
kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu
mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang
dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung atau
tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang
melebihi besamya. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling
besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak
beragama menurut keyakinan. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima
dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
TEORI
KEBENARAN
1. Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju
pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada
kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu
proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan
apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris
pengetahuan.
Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris adalah
bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala itu
bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam bila dipanaskan
akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan inderawi
bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu
dengan yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan
sensitifitas tiap indera dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu
empiris.
Ilmu pengetahuan empiris hanyalah merupakan salah
satu upaya manusia dalam menemukan kebenaran yang hakiki dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Penyusunan pengetahuan secara empiris cenderung
menjadi suatu kumpulan fakta yang belum tentu bersifat konsisten, dan mungkin
saja bersifat kontradiktif. Adanya kecenderungan untuk mengistimewakan ilmu
eksakta sebagai ilmu empiris untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
manusia tidak selalu tepat. Pengistimewaan pengetahuan empiris secara kultural
membuat manusia modern seperti pabrik. Semua cabang kebudayaan yang terbentuk
menjadi produksi yang bersifat massal.
Keberhasilan ilmu eksakta yang berdasarkan empirisme
dalam mengembangkan teknologi ketika berhadapan dengan kegagalan ilmu-ilmu
dalam menjawab masalah manusia membawa dampak buruk terhadap kedudukan dan
pengembangan ilmu-ilmu kemanusiaan. Analisis filsafat tentang kenyataan ini
harus ditempatkan secara proporsional, karena merupakan suatu usaha ilmiah
untuk membantu manusia mengungkap misteri kehidupannya secara utuh.
2. Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran
yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan
disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari
pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini
mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan
terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan
kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara
fakta atau realita saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu
sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten
dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui
kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis
dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan
adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada
rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk mengemukakan apa
yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan pendirian atau pendapat tentang
hubungan antara dua hal dan merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan
kualitas. Contohnya tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat
hubungan antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh
lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi sifat-sifat
manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak
hanya terbatas pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada
objek-objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk
menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi. Pemikiran rasional
cenderung bersifat solifistik dan subyektif. Adanya keterkaitan antara materi
dengan non materi, dunia fisik dan non fisik ditolak secara logika. Apabila
kerangka ini digunakan secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan
kehilangan cita rasa batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa
yang didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.
3. Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang
berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah,
personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya.
Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku
atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful)
dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para
pragmatis, batu ujian kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan
(workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory
consequences). Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau
mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan harus mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan
manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak dalam
kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan manusia adalah kekuasaan
manusia. Hal ini membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan
ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia. Manusia dengan segala
segi dan kerumitan hidupnya merupakan titik temu berbagai disiplin ilmu. Hidup
manusia seutuhnya merupakan objek paling kaya dan paling padat. Ilmu pengetahuan
seyogyanya bisa melayani keperluan dan keselamatan manusia.
Pertanyaan-pertanyaan manusia mengenai dirinya sendiri, tujuan-tujuannya dan
cara-cara pengembangannya ternyata belum dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan
yang materialis-pragmatis tanpa referensi kepada nilai-nilai moralitas.
Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai
semangat pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis lingkungan
hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi berlebihan CO2, pecahnya
lapisan ozon akibat penggunaan freon berlebihan, penyakit minimata akibat
limbah methylmercury hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar
negara. Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan sains
untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah mengakibatkan krisis
kemanusiaan. Krisis lingkungan dan kemanusiaan, mulai dari genetic engineering
hingga foules solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam
kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek utuhnya, cinta,
kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan. Kedua krisis global ini telah
menghantui sebagian besar lingkungan dan masyarakat modern yang
materialis-pragmatis.
MACAM-MACAM
KEPERCAYAAN
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
ü Kepercayaan pada diri sendiri: Kepercayaan pada diri
sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
ü Kepercayaan kepada orang lain: Percaya kepada orang
lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan
yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang
berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain,
apalagi membuat janji kepada orang lain.
ü Kepercayaan kepada pemerintah: Berdasarkan pandangan
teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna,
negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa
manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi,
yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih
oleh Tuhan pula (kerajaan). Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan
adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat
itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai
seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat,
negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak
pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator). Jelaslah bagi kita, baik teori atau
pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena
Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga
negara percaya kepada negara/pemerintah.
ü Kepercayaan kepada Tuhan: Kepercayaan kepada Tuhan
yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan
sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan
pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali
kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan
dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada
Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya.
Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya,
manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai
manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang
menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat
beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
USAHA
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN YME
Usaha itu antara lain:
ü Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan
ibadah.
ü Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
ü Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia
dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
ü Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
ü Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki,
fitnah, dan sebagainya.
Berikut adalah
pembahasan tentang manusia dan segala aspek kehidupan yang saling berkaitan
dengan kehidupan manusia.
Referensi:
ü
Mustofa,Ahmad.Drs.H.1999.IlmuBudayaDasar.Bandung.Pustakasetia.
ü
Widhagdo,Joko.2001.IlmuBudayaDasar.Jakarta.BumiAksara.
ü
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-harapan.html
ü
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-harapan.html
ü
http://harapansatria.blogspot.com/2008/05/pengertian-doa.html
ü
http://rulrul.wordpress.com/2011/03/16/rangkuman-ibd-manusia-dan-harapan/
Komentar
Posting Komentar