Langsung ke konten utama

IBD (Softskills)

Manusia dan Kebudayaan


Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahkluk paling sempurna dengan sebaik – baik bentuk yang dimiliki tiap – tiap manusianya. Dibumi ini, dengan berbekal akal dan pikiran manusia juga diharapkan agar dapat membuat banyak karya positif yang berguna untuk dirinya serta bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan dari segi fisik, sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang mereka yakini sebagai pedoman hidupnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah kompleks, baik dalam segi kehidupan sehari – hari, cara mereka menyelesaikan masalah, maupun hubungan yang terjadi antar manusia sangatlah luas. Hubungan yang terjalin dalam kehidupan manusia bersangkutan dengan beberapa aspek yaitu; hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuhan, dan juga hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan yang dijalin oleh manusia seharusnya dapat berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.

Manusia dalam kaidah bahasa sansekerta maupun bahasa latin berasal dari kata “manu” dan “mens” yang artinya adalah mahkluk yang dapat berpikir, maupun memiliki budi pekerti (mampu menguasai mahkluk lain). Dan secara umum manusia memiliki dua arti yaitu sebagai mahkluk individu, dan juga mahkluk sosial. manusia sebagai mahkluk individu yang artinya adalah segala hal yang manusia lakukan bersifat nyata, contohnya manusia selalu berupaya merealisasikan kepentingan, kebutuhan, maupun potensi pribadi yang dimiliki setiap masing – masing manusia tersebut, dan hal itu akan terus – menerus berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan pada zamannya. Dan di sisi lain manusia dikenal juga sebagai mahkluk sosial yang berarti mahkluk yang membutuhkan orang lain atau saling berkaitan dengan kehidupan di sekitarnya. Maka dari itu, manusia senantiasa sangat membutuhkan interaksi dengan manusia ataupun mahkluk lainnya.

Saat manusia berinteraksi dengan manusia atau mahkluk lainnya itu berarti mereka akan mempelajari hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia tersebut. Maksudnya seperti kami tinggal di negara Indonesia, negara yang memiliki 34 provinsi di dalamnya itu berarti apabila kami ingin menjadi mahkluk sosial yang sejati maka kami harus berinteraksi antar sesama manusia yang tinggal di negara ini. Salah satu cara agar dapat berinteraksi dengan sesama manusia di lingkungan sekitar kita maupun yang berada di luar lingkungan kita adalah dengan memahami sedikit kehidupan mereka, seperti contoh paling sederhananya adalah mengetahui apa agama yang dianut oleh tetangga di lingkungan kita, sehingga jika terjadi perbedaan agama yang dianut antara satu dengan yang lainnya, maka hal  itu sudah tidak menjadi masalah karena satu sama lain tau bagaimana bersikap dan menghormati perbedaan tersebut. Selain perbedaan yang saya contohkan diatas, perbedaan lainnya yang bersangkutan dengan kehidupan manusia sebagai mahkluk sosial adalah tentang perbedaan kebudayaan, ini merupakan salah satu aspek penting di dalam memahami ataupun memasuki ruang lingkup kehidupan manusia lainnya karena manusia dan kebudayaan adalah hal yang sangat berkaitan. Maka dari itu di dalam parahgraf selanjutnya saya akan membahas tentang definisi kebudayaan dan bagaimana manusia dan kebudayaan tersebut dapat saling berkaitan.

Kebudayaan secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yang berarti bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah dalam buku yang disusun oleh E.B Taylor dan berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Dan pada sisi yang agak berbeda seorang bernama Koentjaraningrat mendefinisikan bahwa kebudayaan berarti secara keseluruhan manusia berasal dari segala kelakuan yang diatur untuk dirinya sendiri dan akan berbalik sesuai keluakuan mereka masing – masing. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan terjadi ketika manusia berperan sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia. Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksud- nya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan :
  1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan, contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life), contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).

Berdasarkan pembahasan yang sudah saya ulas diatas maka saya menyimpulkan bahwa manusia dan kebudayaan sangat berkaitan satu dengan lainnya. Hal itu disebabkan karena manusia memiliki sifat sosial yang tinggi dan salah satu cara agar manusia dapat berinteraksi antara satu sama lain adalah dengan saling memahami kehidupan dan mempelajari apa yang berkaitan dengan kehidupan manusia tersebut.




Created By :

  1. Riyana Wulandari, NPM        : 16216526 (Editor makalah)
  2. Aditya Herdian , NPM           : 10216209 (Materi tentang Kebudayaan)
  3. Meineta Sari, NPM                 : 14216349 ( Materi tentang manusia)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOKOH DALAM NOVEL KOALA KUMAL

Raditya Dika beperan, sebagai : Dika Dia adalah tokoh utama alam novel ini. Di ceritakan bahwa karakter seorang Dika diantaranya pesimis, kurang percaya diri tetapi ia penyayang , romantis, dan mudah sekali untuk memaafkan. Sherly Sheinafia(Trisna) Sifatnya periang, cerdas juga cerdik, namun di balik itu semua ada kesedihan yang ia sembunyikan tentang patah hati terbesarnya. Peranannya dalam novel koala kumal adalah sebagai orang yang membantu Dika untuk segera move on. Acha Septriasa,(Andrea) : diceritakan sebagai pacar dari Dika yang kemudian tanpa alasan yang jelas memutuskan Dika secara sepihak. Nino Fernandez,(James) seorang dokter yang jika di bandingkan dengan Dika sangat berbanding terbalik. Dikenal luas , berprestasi, dan memiliki segalanya yang pasti melebihi Dika Bahri : keras kepala, sedikit egois, pendendam dan tidak ingin mengalah. Deska : tomboy, baik hati, peduli sesama, dan dikenal sebagai oaring yang supel Kinara : Seorang gadis baik dan mungkin bisa dibilang sebag

LATAR DALAM NOVEL KOALA KUMAL

Tempat : Rumah orang tua Dika, Rumah Trisna, Hutan, Sekolah, Mall, Starbucks, Rumah Dika, Cafe, Rumah James, Rumah Sakit, Tempat Seminar dan Kampus Trisna, Lapangan, . Negara Indonesia dan juga Thailand.( Thailand hanya sedikit) Waktu : Waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang, sore, dan malam. Suasana : Sedih, kecewa, galau, putus asa namun tetap berusaha untuk tegar menggambarkan suasana hati Dika saat mengalami patah hatinya. Sumber : Raditya Dika, 2015. Koala Kumal . Genre : Komedi , Percintaan . Penerbit : Gagas Media. Jumlah Hal:250

SINOPSIS NOVEL KAMBING JANTAN

Selepas SMU, Dika (Raditya Dika), yang mempunyai nama panggilan Kambing, harus melanjutkan pendidikan di Adelaide, Australia, mengambil gelar finance yang tidak sesuai minatnya. Maka dimulailah perjalanan hidup Dika mencari jati diri. Ketika dia menjalani kuliah di Australia, problema timbul dengan Kebo, pacarnya, karena harus menjalani Long Distance Relationship(LDR) yang menyebabkan pengeluaran keuangan sangat besar, komunikasi yang terganggu, dan kehidupan kuliah yang semakin lama membuat mereka menjadi berbeda. Problem lainnya seperti bagaimana Dika mengalami kesulitan dalam belajar, dan kemunculan Sally Dickson, dosen bule yang lebih mirip tentara wanita, menambah dilema si Kambing dalam menyelesaikan masalah LDR dan finance (dalam dua arti sebenarnya: kebutuhan finance-nya dan sekolah finance-nya). Pertemuannya dengan seorang teman SD, Ine (Sarah Shafitri), yang membaca blog Dika berjudul “Kambingjantan”, membuka pikirannya bahwa dia bisa saja jadi penulis komedi. Kisah kehidupan